Friday, June 26, 2009

kosong

kosong, lohong
seperti tak bernyawa
tak dapat rasakan dunia
fikiran ini kemana?
entah
impian pun menghilang
tanpa sempat tertanam di kegelapan
keberadaan ini melayang
tak terarah
tak tahu dimana
tak ada eksistensi jiwa
semua tampak palsu,
paling tidak bagiku
ini bukan aku!
aku bahkan tak tahu
siapa aku
bagaimana seharusnya aku
tapi biarkan begini
selama belum ada yang mengatakan:
aku tak semestinya disini

Wednesday, June 24, 2009

yang merindui malam


saat ku terjaga dalam kelam
saat ku didekap kelelahan
saat itu jua lah
perih itu menghampiri perlahan...

Thursday, June 18, 2009

Middle finger adalah bahasa universal

geisha: queen of deceptions

Malam ini aku berpetualang lintas galaksi menuju dimensi selain bimasakti. aarrgghh aku bosan disini, terlalu banyak rumusan empirialis dalam berperilaku, atau mungkin juga kerana di nyata dunia aku mulai bosan dengan satu identiti sahaja.. hehe.. *skip! Perjalanan pun aku mulai dengan mengitari bumi pada parasnya sebanyak 13 kali lalu meluncur menuju wormhole dengan kecepatan 666juta kbps. Di sekejap minit di dalam wormhole aku rasakan sensasi erotis dan LSD yang racuni sedar akan kenyataan busuknya nyata. Ahh demit..aku malas, skip ajela bahagian ini. Di dalam roket magenta bergaris cyan berpucuk kuning, aku melintasi berbagai macam planet berbentuk prisma dan berwarna pelangi. Tak terkatup mata ku senak melihat jutaan metriks bertumpu menjadi satu sebagai unsur pembentuknya.

dan..

Akhirnya (setelah aku mulai cukup sedar tuk mengingat nama aku sendiri) mendaratlah roket ku di sebuah planet berbentuk oval dengan benjolan di sekelilingnya. Berada pada titik koordinat 202.255.255.001, planet berwarna maroon itu terlihat menyelera. Di lapisan litosfernya terdapat figura metal sambut kedatangan para pengunjung dengan tulisan bold yang isinya "Selamat Datang di Planet MultiEgo-Sektor ke 7 Bimaraya". Lalu ada subtitle di bawahnya yang bertulis Terms of Conditions Apply yang salah satunya berisi kalimat "Silakan daftar dan tunjukkan middle finger anda untuk verifikasi dalam sebentar". Wooooo middle finger difahami disini. Bukan sebagai carutan karut atau satu simbol ofensif. Hanya sebagai ucap selamat. Aku pun masuk tanpa sebarang takut. Bahkan aku tak perlu menyebutkan identiti sebenar ku, woohoo.. indahnya planet ini. Aku hanyut.....Terbang dan khayal

Udaranya lembab, tanda hadirnya oksigen. Datarannya di isi hamparan pelangi mereput, tapi entah kenapa semua itu terasa seperti tajam tercucuk mata. Para penghuni planet itu... ahhh.. apa kejadahkah... mereka tampak mesra alam, namun... Mereka nampak seperti manusia secara general. Tapi, mereka punya beberapa kepala! tak cuma satu, bahkan ada yang memiliki 9 kepala sekaligus diatas satu badan yang nampak normal. Salah satunya yang baru saja lewat memberi salam selamat datang kepada ku (bahasanya aneh seperti maini, tapi entah kenapa aku paham :p). Dia punya 3 jenis kepala. Kepala yang sebelah kiri tampilannya nampak menyakinkan tanpa cacat, kecantikkan sempurna hasil jejak operasi digital photoshop sehingga terlihat layaknya keturunan pelakon pornstar Russia, kepala yang sebelah kiri adalah dari sisi, terlihat kepala yang besar dari norma, rambut semacam ellyrocker, dan helaian-helaian tak terurus, keras seperti dawai kuprum, berwajah santai, ahh.. seniman sungguh. Lalu kepala yang ada di tengah, terlihat kepala yang dari wajahnya terbias pintar dan amat teramat bijaksana jika dilihat dari tatap mata dewasa serta terasa kata-kata yang keluar disusun indah dari mulutnya terdengar amat teramat bijaksana. Membuat ku berfikir, kepala mana yang mengepalai badan itu, satu, dua atau ketiganya? Dan ketiga kepala ini hanya ditongkah oleh satu tubuh kurus, lesu, tak bersemangat, kontra dengan berbagai jenis kepala yang ia miliki.

Penat... Terasa tak mau berlama ria disini. Hanya ingin terbang berkhayal sedetik cuma.

Planet yang aneh rupa fiziknya, tapi penuh warna. Planet yang penuh duplikasi, tapi cukup menyenangkan bermain di dalamnya. Planet yang banyak palsu, hanya sedikit percent nyata yang nampak nyata ada padanya. Wawawa.. aku rindu planet aku, planet yang dimana aku boleh menapak pasti, planet yang walau di nyatanya banyak palsu didalamnya tapi senang sedih gembira duka siapapun mampu terpersona walau sedikit di wajah. Yes lah, setidaknya aku mampu melihat palsu yang nyata di planet sendiri. Ahh... aku hanya ingin bermain saja di planet ini, aku mahu pulang. Dan mungkin, hanya mungkin, aku bermain kembali disini saat ingin kembali bermain dengan misteri warna. Dan mudah-mudahan kepala ini tetap satu saat kembali selepas ekspidisi ku di planet maroon berpelangi indah ini.

Akhir bicara, middle finger untuk semua haha
Aku ingin pulang....

Thursday, June 11, 2009

pertembungan empat warna


dan batu yang bijak itu tetap diam, kerana semakin tahu
rindu yang menajamkan deras hujan
di sini hanya ada kau, aku, dan Tuhan.
Selebihnya ialah kenangan
menyisir hutan yang tersembunyi
embun mengunjungi daun-daun
seberkas cahaya yang terpulas
talian kapal bersiutan gementar
malam yang kehilangan kaki langit
dunia adalah sebuah syurga yang hilang
langit berbaju kusam
hanyalah senoktah karang di batas pandang
belayar tanpa pantai
sampai di wilayah malam, di sempadan kelam
dipertembungan empat warna
berselerak menjadi beribu
akhirnya menjadi satu

Wednesday, June 10, 2009

Tiada Judul II


I.
kupandang tangga-tangga awan
berpeluh, menikmati hangatnya senda tawa sang hawa
berhias tawa di bibirku, mengingat kosongnya diri,
memohon bidadari
hanyutkan laraku,
menagih janji-janji manis yang akhirnya…

semuanya… kemana?


lemparan sang hawa dengan kasih dari hingar-bingarnya terpalit kebencian
lalu tatap merahnya mata dan dengar bisikan erotis...khayal…
mungkin kepedihan itu padam, kian hilang

II.
aarrgghhh hentikan!
kenangan itu berlinang air mata

impian lampau bagai jalan tak berhujung dan tak bertepi,
tulikan diriku dari mimpi yg degil tidak mahu menjadi kenyataan

sudah!

kupeluk kenangan-kenangan manis itu
katakan pada lengkung kaki langit…

ya, usah lagi
buai diriku tentang cerita-cerita cantik

ya, jangan lagi
kau goda diri dengan angan-angan abstrak!

III.
di akhir jalan gelap...
yang akan ku temu tetap noktah akhir di titik henti yang tak pernah dipinta

Tuesday, June 9, 2009

dan aku

aku, kala mentari membuatku jemu, kutikam senyum itu
kala kelam menelan langit yang sebelumnya putih biru,
kutangisi rindu
saat diam mengusikku, dan kata kata menusukku
kubungkam dengan penuh derita segala jeritku

dan aku,
kalau nanti hatiku bertukar kelabu, tak lagi tumbuh merekah
biar kurasakan mata pisau itu
dalam percaturan dan percubaan mencari diri..mungkin

Friday, June 5, 2009

insomnia


Malam semakin melarut. semua sudah nyenyak meninggalkan alam sedar. terlena oleh suasana malam yang memang begitu lenggang. sunyi, mungkin juga terlanjur rapatkan kelopak kerana paksaan lelah yang kian meratah raga…

lelaki itu berada disini dengan sebuah kesulitan…

lelaki itu kini tapaki nyawa di ruang kosong. sebuah kota yang dulu pernah begitu erat menggenggam jemari hidupnya. dia sempat berbagi senyum dan tangis dengan semua yang ada disini. dia juga pernah merasa indahnya. banyak sekali yang pernah dia alami disini. sampai akhirnya dia merasa harus pergi. lalu dia undur diri. tepatnya di sebuah jumaat malam dengan hujan nakal yang terus halangi kepergiannya. saat cuaca menahannya dengan begitu sangat. namun dia tetap merasa harus pergi. lalu dia dengan sabarnya memujuk hujan untuk berhenti renyai. dia memohon agar kepergiannya direlakan. kerana perempuan itu juga rela melepaskan. lalu lelaki itu mengucap selamat tinggal terpanjang. hujanpun akhirnya menyerah. mengalah. sebuah perpisahan dengan tangis dan haru. biasa saja. namun tetap berbaur rasa.

lalu…

senja tadi lelaki itu kembali. membawa beberapa butir rindu untuk melepas penat yang selama ini nyaman meninggalkan jiwanya. jiwanya yang lohong kosong. jiwanya yang tanpa isi. dia datang hanya dengan satu pinta. biarlah bertemu jalan yang senang, tenang dan terang.


setengah jam lagi, hari akan berganti nama. berganti angka. tapi tahun masih setia...

semua raga sudah menutup mata. tapi tidak dengan lelaki itu. dia masih gagah dengan mata lebarnya yang seakan masih ingin terus mengawasi dunia. dia gagal bertemu alam bawah sedarnya.

kali ini dia merasa terseksa oleh waktu. matanya masih segar dengan bantuan nescafe pahit hanya dengan sedikit gula, sebuku roti berteman dvd maria ozawa.

sekarang terpalit rasa takut, dia risau malam akan terganggu olehnya yang masih saja terjaga. dia takut malam akan menyalahkannya kerana kehilangan misteri. dia tak mau disalahkan. kali ini dia benar-benar mau menjadi sama yang lainnya yang sudah mengatupkan nyawa. dia tak mau lagi terjaga…

tapi dia tak tahu cara pejamkan mata.

sulit sekali baginya…

lapan minit lagi hari akan berganti nama…

hisap rokok sebatang...

Ahhhh sudah lewat...tujuh minit terlewat

dia semakin gugup…

selamat datang hari ahad…
00:07

Dia cuba katupkan mata